- 05 Potret
Orang orang resah
Berlomba kejar nafkah
Demi anak bini
Demi sesuap nasi
Kuno kuno memang
Memang memang kuno
Namun kenyataan
Kita butuh soal itu
- Air Mata Api
Aku adalah lelaki tengah malam
Ayahku harimau ibuku ular
Aku dijuluki orang sisa sisa
Sebab kerap merintih kerap menjerit
Temanku gitar temanku lagu
Nyanyikan tangis marah dan cinta
Temanku niat temanku semangat
- Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu
tabir gelap
yang dulu hinggap
lambat laun mulai terungkapl
abil tawamutak pasti tangismu
jelas membuat aku sangat ingin mencari
apa yang tersembunyi
di balik manis senyummu
- Bongkar
Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
- Buku Ini Aku Pinjam
(biar tau, biar rasa)
cinta ini milik kita
Dikantin depan kelasku,disana kenal dirimu
Yang kini tersimpan dihati,Jalani kisah sembunyi
Dihalte itu ku tunggu,senyum manismu kekasih
Usai dentang bel sekolah,Kita nikmati yang ada
Seperti hari yang lain,Kau senyum tersipu malu
Ketika ku sapa engkau..
- Cemburu
Setiap orang berharap hidupnya lebih baik
Dari hari ke hari dari waktu ke waktu
Setiap orang tak ingin hidupnya menderita
Tentu saja ingin bahagia, tak ingin terhina
Tapi mengapa begitu banyak yang tak baik
Hidupnya susah terlunta-lunta, jiwa dan raganya
- Dimata Air Tidak Ada Air Mata
Intro : G D Am 2x G
G D
Memetik gitar dan bernyanyi
Am Em
Pada waktu tak bertepi
C G
Diatas langit dibawah tanah
- Maafkan Cintaku
Intro : D A D G D A Bm G D A D G
Em D
Ingin kuludahi muka mu yang cantik
Em D
Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik
Bm F#m
Ingin ku congkel keluar indah matamu
- Orang Pinggiran
Orang pinggiran, o ya yoo...
Ada di trotoar, o ya yoo...
Ada di bis kota, o ya yoo...
Ada di pabrik pabrik, o ya yoo...
Orang pinggiran, o ya yoo...
Di terik mentari, o ya yoo...
Di jalan becek, o ya yoo...
- Sumbang
Kuatnya belenggu besi mengikat kedua kaki
Tajamnya ujung belati menghujam diulu hati
Sanggupkan tak akan lari
Walau akhirnya pasti mati
Dikepala tanpa baja ditangan tanpa sejata
Ah itu soal biasa yang singgah didepan mata kita
Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita