Alam Dan PenciptaDemi kau yang beri kehidupan
Pencipta alam luas terbentang
Aku kagum penciptaanmu
Hanya kau Tuhan yang satu
Pasang surut laut silih berganti
Bertukar siang berganti malam
Bulan bintang matahari
Menerangi alam maya ini
Debunga WangiSepi yang mencengkam
Saban waktu
Membawa aku ke lembah berduri
Yang aku sendiri
Tidak pasti
Apakah aku dapat mengharungi
Siapakah akan datang
Menyudikan dirinya
Di Lembah KebendaanKepantasan masa terus berkejar
Kita bagai disambar
Menjadi hamba kepada harta
Kepincangan yang menjalar
Kepingan mata wang pun berterbangan
Di udara khayalan
Bagai kelaziman santapan emas
Hidup bertopeng topengan
Hadapilah Dengan SabarWalau engkau di mana
Jangan engkau cuba sembunyi
Dari segenap sudut kerna Dia maha mengetahui
Jangan kau cuba lari
Walaupun ke hujung dunia
Hadapilah segala mintalah petunjuk jalannya
Jangan kau rasa sedih dan hampa
Di atas segala yang berlaku
Hidup Dan PerjuanganMasa demi masa
Usia semakin tua
Ke mana arah
Ke mana tujuan
Sebagai manusia
Haruslah berusaha
Mencari satu
Lambang kehidupan
KeadilanAdilkah jikalau aku turut katamu
Jika ku terpaksa uh menerimamu
Izinkanlah aku memilih jalan hidup aku sendiri
Bukankah kita ini punya akal dan hati
Bisa ambil jua beri uh
Pendapat sendiri
Jangan ikut sesuka hati
Kelak engkau susah sendiri
Keindahan SepiHilang keindahan
Yang tinggal hanyalah sepi
Berlabuh sengsara
Di mata menunda masa
Hanyut bermimpi
Dalam arus duka lara
Pandangan menghilang
Kuwarnakan sepi
Kenangan BersamamuKasihku usah dikau pergi
Kau tinggalkan diriku sendiri
Ke mana harus kucari ganti
Senyuman yang semanismu
Kini kau tiada lagi di sisiku
Ku kehilangan tempat bermanja
Kau pergi tanpa kerelaanku
Hatiku luka hampa dan kecewa
Ku Di Halaman RinduHu
Di tengah kepekatan malam
Berdiri aku di halaman rindu
Dihembus kenangan lalu
Menjelmalah seraut wajah
Sekuntum bunga yang pernah kupuja
Tapi layu akhirnya
Ingin kutembus tembok silam
Ku Kehilangan Cinta Tiga DimensiBiar dari sudut
Mana pun kau lihat diri ini
Walaupun dari atas sekali
Semua adalah sama
Biarpun cantik mengalah bidadari
Namun hatiku tidak mungkin
Kau dapat menguasai
Tiada cinta tiga dimensi
Lagenda CintaKenangan demi kenangan menjelma kini
Kau hadir dalam bayangan
Mencipta seribu mimpi
Kau hulurkan sekuntum bunga
Mekar mewangi
Sayang hanya seketika
Bunga layu hilanglah seri
Musnahlah kini ikatan janji
LanunSungguh indah ku rasakan
Mendapatkan sesuatu
Yang indah dan baru
Telah ku rasakan sepenuh nikmatnya
Tetapi sayang hampa aku kecewa
Dengan tiba-tiba
Harapan yang dibina
Semua telah hancur
Maya PersadaDihikayatkan
Sepasang insan jiwa halus murni
Menggenggam teguh ikrar cinta bak mahkota
Meskipun badai melanda
Dihikayatkan
Secitra lambang luhur semara
Tapi menjadi legenda cinta musnah
Inikah dinashkan Pencipta
Mengejar PelangiHatimu bak keluli
Tak bisa kurayui
Sukarnya untuk ku menyelami
Lautan perasaanmu
Perasaanmu
Kau kunci pintu hatimu
Menutup jalan untukku
Aku yang sedang ternanti-nanti
PencintaKau melodikan
Sebuah lagu cinta
Dan hari ini
Aku mendalaminya
Nyaman terasa
Ketika beriring bersamamu
Redup cuaca di sekeliling
Di air tenang
Rafidah Dan SejarahBerlinang air mata di pipimu
Mengenang sejarah menyayat kalbu
Haruskah kau biarkan kau hanyut dalam sendu
Haruskah kau relakan hatimu dibelenggu
Terusik hati ini karenamu
Kupetik setangkai anggerik biru
Kuhulurkan padamu sebagai hadiah
Engkau masih membisu merahsiakan sejarah
Restu Yang AbadiTerasa musim berubah meniti kengerian
Rindu berpaling tadah kesepian
Kuulang berjuta kali seloka harapan
Sampaikan salam kita di ketujuan
Redupnya langit petang
Seolah menjanjikan dia akan pulang
Jauh engkau berjalan
Menadah kegelapan tanpa kerlipan diam
Satu Tidur Yang PanjangDi sini kita bersama
Di tanah lapang penuh cinta
Di sini aku menangis
Setelah engkau pergi
Mentari sampaikan cahaya
Pada kasih yang tertidur panjang
Setiap yang pergi itu
Pasti kan kuturuti
SeruanGigil menggigil aku
Ku dengar suara kebesaran
Terbangun dari tidurku
Suara azan berkumandang
Terketar ketika itu
Manakah arah tujuanku
Berlinang air mataku
Menitis ke bumi penyesalan
Sudi-sudikah DikauDari Johor Bahru hingga ibu kota
Ke Negeri Sembilan hingga ke Kelantan tiada kusangka
Gadis-gadis disana semua menawan
Ingin-ingin tak berkenalan
Untuk gadis pahang perak juga jadi idaman
Keindahan gadis Melayu
Disudut Malaysia tiada bandingannya
Sudi-sudikah dikau menerimaku
SutraSelembut sutra tingkahmu
Yang meredakan gerhana
Perasaan kegersangan
Indah suaramu semerdu
Gemersik dedaun senja
Membisik meresapi
Mengkhayal dan membawaku
Menggapai bintang seribu